Pertanyaan tentang berapa lama seharusnya seseorang tidur sering kali muncul dalam diskusi mengenai kesehatan. Jawabannya tidak sama untuk setiap orang, karena kebutuhan tidur sangat tergantung pada usia dan gaya hidup. Organisasi kesehatan seperti National Sleep Foundation telah menetapkan panduan durasi tidur yang ideal berdasarkan kelompok usia, sebagai acuan menjaga kesehatan dan kebugaran.
Bayi dan anak-anak membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih lama dibandingkan orang dewasa. Misalnya, bayi usia 4–11 bulan membutuhkan 12–15 jam tidur per hari, sedangkan anak usia 6–13 tahun membutuhkan sekitar 9–11 jam. Remaja, karena perubahan hormonal dan aktivitas sekolah, disarankan tidur 8–10 jam. Sementara itu, orang dewasa idealnya tidur 7–9 jam, dan lansia tetap disarankan tidur sekitar 7–8 jam per malam.
Namun, durasi tidur bukan satu-satunya faktor penting — kualitas tidur juga berpengaruh besar. Tidur berkualitas berarti tidur yang tidak sering terbangun di tengah malam, memiliki siklus tidur yang lengkap, dan merasa segar saat bangun. Untuk mencapainya, seseorang perlu menjaga rutinitas tidur, menjauhi gangguan seperti cahaya layar ponsel, dan menghindari stres menjelang waktu tidur.
Ketika seseorang tidur kurang dari yang dibutuhkan secara konsisten, dampaknya bisa sangat serius. Mulai dari penurunan daya tahan tubuh, gangguan suasana hati, hingga penurunan fungsi kognitif seperti memori dan konsentrasi. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kekurangan tidur jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan diabetes.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami berapa jam tidur yang ideal sesuai usianya, dan berkomitmen untuk menjadikannya prioritas. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, kita dapat menjalani hidup yang lebih sehat, produktif, dan seimbang setiap hari.
