Tidur memiliki peran yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Selama tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan yang esensial untuk perkembangan fisik dan otak. Oleh karena itu, orang tua harus memastikan anak-anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas sesuai dengan usia mereka. Kekurangan tidur pada anak dapat memengaruhi konsentrasi, suasana hati, dan bahkan sistem imun.
Bayi yang baru lahir biasanya membutuhkan tidur sekitar 14–17 jam per hari, sementara balita perlu tidur sekitar 11–14 jam. Anak usia sekolah umumnya memerlukan 9–11 jam tidur per malam. Jika anak tidak tidur sesuai kebutuhan, mereka bisa menjadi lebih rewel, mudah lelah, atau sulit fokus saat belajar. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah.
Selain kuantitas, kualitas tidur juga tak kalah penting. Orang tua dapat membantu menciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti meredupkan lampu kamar, mengurangi suara bising, dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Rutinitas sebelum tidur seperti membaca buku atau mandi air hangat juga bisa membantu anak tidur lebih cepat dan nyenyak.
Tidur yang cukup juga membantu anak memiliki emosi yang lebih stabil dan daya pikir yang lebih tajam. Anak yang tidurnya teratur cenderung lebih ceria, aktif, dan siap belajar di pagi hari. Ini menunjukkan bahwa tidur adalah bagian tak terpisahkan dari kesehatan keluarga secara keseluruhan, dan perlu menjadi perhatian utama dalam pola pengasuhan.
Dengan perhatian yang konsisten dari orang tua, kebiasaan tidur sehat bisa dibentuk sejak dini. Hal ini akan menjadi fondasi kuat bagi kesehatan fisik dan mental anak hingga dewasa. Jadi, pastikan anak Anda tidur cukup setiap hari sebagai bagian penting dari pola hidup sehat keluarga.
